Hubungan Cinta Kasih dengan Ilmu Budaya Dasar menurut saya adalah mencintai dan mengasihi seseorang bukan hanya merupakan perasaan yg kuat. Melainkan merupakan suatu putusan, suatu penilaian, suatu perjanjian. Apabila cinta kasih hanya merupakan perasaan saja, tidak ad dasarnya untuk saling berjanji akan mencintai dan mengasihi untuk selama-lamanya perasaan itu dapat timbul dan tenggelam pula.
Dengan memperhatikan pandangan-pandangan ini , maka dapat sampai kepada pendapat bahwa cinta kasih hanyalah perbuatan kemauan dan mengikat diri sendiri saja sehingga pada dasarnya tidak usah dipedulikan siapa-siapa kedua orang yang terlibat didalamnya. Apakah pernikahan itu diatur oleh orang lain ataukah merupakan hasil pilihan individual .hal itu bukan menjadi soal yang terpenting sesudah pernikahan itu dilangsungkan ialah bahwa perbuatan kemauan seharusnya menjamin kelangsungan cinta kasih
Pandangan ini rupa-rupanya mengabaikan cirri paradoks hakekat manusiawi dan cinta kasih. Kita semuanya satu, namun tiap-tiap diantara kita merupakan makhluk unix yang khas yang tidak ada duplikatnya. Dalam hubungan kita dengan orang-orang lain, paradoks itu juga berlaku. Sejauh itu merupakan satu, kita dapat mencintai dan mengasihi tiap-tiap orang lain secara sama dalam arti cinta kasih persaudaraan. Tetapi, sejauh kita pada dalam itu berbeda, cinta ksih erotis menurut adanya unsur-unsur sangat khas dan individual yang terdapat diantara beberapa orang tertentu saja,tetapi tidak pada semua orang
Sumber :
http://kanal3.wordpress.com/2010/05/19/ilmu-budaya-dasarmanusia-dan-cinta-kasih/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar